Mengenal Batik Nusantara
Batik Rembang
Batik yang sangat terkenal di Rembang adalah batik Lasem. Batik Lasem
ini pasarannya pun sudah menembus pasar mancanegara. Berikut ini adalah
motif-motif dari batik Lasem:
Sumber: Facebook Batik Lasem
Batik Tegal
Batik Tegalan didominasi warna coklat dan biru. Ciri khas lain batik
Tegalan adalah berwarna-warni. Batik tulis Tegal atau Tegalan itu dapat
dikenali dari corak gambar atau motif rengrengan besar atau melebar.
Motif ini tak dimiliki daerah lain sehingga tampak eksklusif. Motifnya
banyak mangadaptasi dari aneka flora dan fauna disekitar kehidupan
masyarakat di kota Tegal. Motif Grudo (Garuda) dengan warna terang yang
mempertontonkan bentuk-bentuk sayap burung garuda dan motif Gribigan
dengan bentuk khas anyaman bambu dalam warna agak gelap. Budaya
berpakaian batik di Tegal dibawa Raja Amangkurat I (Sunan Amangkurat
Mas) dari Keraton Kasunanan Surakarta. Amangkurat yang saat itu
menyusuri pantai utara membawa pengikutnya yang di antaranya perajin
batik.
Berikut ini beberapa motif dari batik Tegal atau Tegalan:
Batik Jawa Timur
Perkembangan batik di Jawa Timur sebenarnya agak lambat dibandingkan
dengan batik Jawa Tengah. Salah satu penyebabnya mungkin karena batik di
Jawa Tengah dan Yogyakarta memiliki patron dari kalangan keraton
sehingga selalu ada inovasi. Padahal, batik di Jawa Timur juga memiliki
motif yang tidak kalah uniknya dibandingkan dengan daerah lain.
Batik Jawa Timur mempunyai motif yang lebih bebas, tanpa terikat
pakem-pakem motif yang ada sebelumnya. Ragam hias batik Jawa Timur
bersifat naturalis dan dipengaruhi berbagai kebudayaan asing.
Warna-warna yang dipakai batik Jawa Timur tampak lebih cerah. Batik Jawa
Timur sebenarnya tersebar merata di seluruh wilayah Jatim. Hanya saja
ada lima wilayah di mana perajin batik lebih banyak ditemukan, yakni di
Madura, Tuban, Sidoarjo, Tulungagung, dan Banyuwangi.
Berikut ini adalah beberapa motif batik dari daerah Jawa Timur:
Batik Madura
Ternyata, Pulau Madura tak hanya tersohor dengan karapan sapi dan
garamnya. Wilayah yang termasuk Provinsi Jawa Timur ini juga terkenal
sebagai penghasil batik. Bahkan, produk batiknya memiliki ragam warna
dan motif yang tidak kalah dengan produksi daerah lain. Maklum, batik
Madura menggunakan pewarna alami sehingga warnanya cukup mencolok.
Selain warna yang mencolok, seperti kuning, merah atau hijau, batik
Madura juga memiliki perbendaharaan motif yang beragam. Misalnya, pucuk
tombak, belah ketupat, dan rajut. Bahkan, ada sejumlah motif mengangkat
aneka flora dan fauna yang ada dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
Madura.
Batik Pacitan
Batik tulis khas pacitan tergolong jenis klasik seperti Motif
Sidomulyo, Sekar Jagat, Semen Romodan Kembang-Kembang.
Sumber: Facebook Batik “Saji” Pacitan
Batik Sidoarjo
Sidoarjo juga punya Kampoeng batik dengan nama Batik Jetis, Kampoeng
ini memproduksi batik tulis dengan motif yang khas dari Sidoarjo. Motif
kain batik asal Jetis didominasi flora dan fauna khas Sidoarjo yang
memiliki warna-warna cerah, merah, hijau, kuning, dan hitam. Motifnya
juga motif kuno, tidak banyak perubahan dari motif yang dulu dipakai
oleh para pendahulu. Ada abangan dan ijo-ijoan (gaya Madura), motif
beras kutah, motif krubutan (campur-campur) lalu ada motif burung merak,
dan motif-motif lainnya.
Batik Tuban
BATIK Tuban merupakan batik yang paling khas di Jawa Timur,
Kenapa? karena proses pembatikannya dimulai dari bahan kain yang
digunakan untuk membatik dipintal langsung dari kapas. Jadi gulungan
kapas dipintal menjadi benang, lalu ditenun, dan setelah jadi selembar
kain lalu dibatik. Batik ini kemudian disebut Batik Gedog.
Dalam buku Batik Fabled Cloth of Java karangan Inger McCabe Elliot
tertulis, sebenarnya batik Tuban mirip dengan batik Cirebon pada
pertengahan abad ke-19. Kemiripan ini terjadi pada penggunaan benang
pintal dan penggunaan warna merah dan biru pada proses pencelupan.
Namun, ketika Kota Cirebon mengalami perubahan dramatis dan diikuti
dengan perubahan pada batiknya, batik Tuban tetap seperti semula.
Sumber: Facebook
Batik Gedog Tuban
Batik Banyuwangi
Tak banyak orang yang tahu, bahwa sejatinya Banyuwangi merupakan
salah satu daerah asal batik di Nusantara. Banyak motif asli batik khas
Bumi Blambangan. Namun hingga sekarang, baru 21 jenis motif batik asli
Banyuwangi yang diakui secara nasional. Jenis-jenis batik Banyuwangi itu
salah satunya antara lain: Gajah Oling; Kangkung Setingkes; Alas
Kobong; Paras Gempal; Kopi Pecah, dan lain-lain.
Semua nama motif dari batik asli Bumi blambangan ini ternyata banyak
dipengaruhi oleh kondisi alam. Misalnya, Batik Gajah Oling yang cukup
dikenal itu, motifnya berupa hewan seperti belut yang ukurannya cukup
besar. Motif Sembruk Cacing juga motifnya seperti cacing dan motif
Gedegan juga kayak gedeg (anyaman bambu). Motif-motif batik yang ada ini
merupakan cerminan kekayaan alam yang ada di Banyuwangi. Motif batik
seperti di Banyuwangi ini tidak akan ditemui di daerah lain dan
merupakan khas Banyuwangi.
Sumber: http://album.banyuwangikab.go.id
Batik Mojokerto
Batik Mojokerto merupakan sebuah budaya kerajinan batik yang
sejarahnya berkembang dengan masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Keunikan
batik Mojokerto adalah pada nama-nama coraknya yang sangat asing dan
aneh di telinga sebagian orang. Misalnya gedeg rubuh, matahari, mrico
bolong, pring sedapur, grinsing, atau surya majapait. Batik Mojokerto
kini memiliki 6 motif yang telah dipatenkan, yakni pring sedapur, mrico
bolong, sisik gringsing, koro renteng, rawan indek dan matahari.
Desain batik itu Mojokerto mengambil corak alam sekitar kehidupan
manusia. Misalnya motif pring sedapur merupakan gambar rumpun bambu
dengan daun-daun menjuntai. Ada burung merak bertengger. Warna dasarnya
putih dengan batang bambu warna biru. Sedangkan daunnya warna biru dan
hitam. Demikian pula motif gedeg rubuh, coraknya mirip seperti anyaman
bambu yang miring. Kalau mrico bolong, motifnya berupa bulatan merica
berlubang.
Batik Ponorogo
Batik Ponorogo terkenal dengan motif meraknya yang diilhami dari
kesenian reog yang menjadi ikon di daerah ini. Hingga kini paling tidak
sudah 25 corak batik Ponorogo diciptakan. Motif batik lainnya antara
lain merak tarung, merak romantis, sekar jagad, dan batik reog.
Sumber: Facebook Batik Ponorogo
Batik Tulungagung
Pesona batik Tulungagung terletak pada tingkat keberanian memadukan
warna untuk menghasilkan batik dengan warna yang berbeda. Dari yang
kebanyakan berwarna coklat maupun hitam, kini lebih berani dengan
memainkan warna yang lebih cerah. Beberapa motif yang paling banyak
dibuat di Tulungagung antara lain “buket ceprik gringsing”,”buket ceprik
pacit ungker”, serta “lereng buket”. Ketiga motif tersebut merupakan
satu di antara 86 motif yang dimiliki para perajin di Tulungagung.
Batik Tulungagung, Jawa Timur yang juga dikenal dengan Barong Gung,
kini mulai dilirik pengusaha timur tengah. Adalah pengusaha asal Arab
Saudi Talal Omar Al Yafee yang berniat memasarkan Barong Gung ke tanah
kelahirannya.
Sumber: http://www.eastjava.com/
Kalimantan
Selama ini yang terkenal hanyalah motif Batik dari pulau Jawa.
padahal Kalimantan juga memiliki motif yang tak kalah menarik dan khas.
Bila kain Batik Kalimatan Selatan terkenal dengan nama kain Sasirangan,
kain batik Kalimantan Tengah terkenal dengan nama Batik Benang
Bintik-nya. Motifnya pun variatif dengan warna-warna yang memanjakan
selera. Motif yang umum adalah Batang Garing (simbol batang kehidupan
bagi masyarakat Dayak), Mandau (senjata khas suku Dayak), Burung
Enggang/Tingang (Elang Kalimantan), dan Balanga. Warnanya lebih berani
seperti shocking pink, hijau stabilo, merah terang, oranye, dan
masih banyak lagi.
Batik Benang Bintik (Sumber: Batik Bagoes)
Batik Sasirangan (Sumber: http://sasirangan.multiply.com/)
Sulawesi
Sulawesi juga memiliki motif batik yang beraneka ragama. Sebagai
contoh, batik Sulawesi Selatan memiliki motif-motif seperti Toraja,
Bugis dan Makassar. Batik Sulawesi Selatan umumnya menggunakan teknik
pembuatan yang sama dengan batik Jawa, namun tetap memiliki kekhasan
sendiri. Sedangkan di Sulawesi Tengah rata rata mendatangkan bahan baku
tekstil batik dari Jawa, namun pembuatan motifnya dilakukan oleh
masyarakat pengrajin batik di Sulawesi Tengah tepatnya di kota Palu dan
motifnya sesuai dengan ciri khas motif lokal Palu. Motif yang digunakan
batik-batik di Sulawesi Tengah kebanyakan menggambarkan motif burung
maleo, motif bunga merayap, motif resplang, motif ventilasi dan motif
ukiran rumah adat Kaili ataupun motif bunga dan buah cengkeh.
Beberapa motif batik Sulawesi
Tengah (Sumber: Facebook Batik Banget Indonesia)
Papua
Jangan salah, Papua juga memiliki batik dengan motif-motifnya yang
khas dan banyak diminati lokal maupun mancanegara. Dibandingkan dengan
corak batik dari daerah lainnya di Jawa, batik Papua memiliki perbedaan
corak yang cukup mencolok. Batik dari daerah ini cenderung lebih gelap
namun banyak memiliki motif yang terdiri dari gambaran patung.
Batik di Papua selama ini yang paling terkenal adalah batik motif
Asmat. Warnanya lebih cokelat dengan kolaborasi warna tanah dan
terakota. Soal pemilihan motif batik Papua banyak menggunakan
simbol-simbol keramat dan ukiran khas Papua. Cecak atau buaya adalah
salah satunya,selain tentu lingkaran-lingkaran besar.Bahannya
macam-macam disesuaikan dengan permintaan pasar.
Sumber: http://yiskandar.wordpress.com/
Bali
Di Bali, industri kerajinan batik dimulai sekitar dekade 1970-an.
Industri tersebut dipelopori antara lain oleh Pande Ketut Krisna dari
Banjar Tegeha, Desa Batubulan, Sukawati – Gianyar, dengan teknik
tenun-cap menggunakan alat tenun manual yang dikenal dengan sebutan Alat
Tenun Bukan Mesin (ATBM). Kerapnya orang Bali mengenakan batik untuk
berupacara –sebagai bahan kain maupun udeng (ikat kepala),
mendorong industri batik di pulau ini terus berkembang dang maju. Kini
di Bali telah tumbuh puluhan industri Batik yang menampilkan corak-corak
khas Bali, juga corak-corak perpaduan Bali dengan luar Bali seperti
Bali-Papua, Bali-Pekalongan, dan lain-lain.
Nusa Tenggara
Daerah Nusa Tenggara juga memiliki batik dengan motif khasnya
sendiri. Contohnya adalah batik Sasambo (Sasak Samawa Mbojo) yang
dijadikan sebagai pakaian batik resmi lokal NTB. Di NTT, juga terdapat
batik. Bahkan setiap pulaunya bisa menghasilkan batik dengan keunikan
masing-masing. Pulau Sumba misalnya batik tenunnya khas dengan motif
hewan. Pulau Rote khas dengan motif daunnya.
Sumber: Facebook Batik Sasmbo 2010
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar